Hukum Kepler atau bisa disebut sebagai Hukum Gerakan Planet Kepler ditemukan oleh Johannes Kepler, seorang matematikawan juga seorang astronom. Penemuan ni didasari oleh data yang telah diamati Tycho Brahe, seorang astronom Denmark.
Sebelum ditemukannya Hukum kepler, manusia menganut paham geosentris, yaitu pemahaman yang membenarkan bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Anggapan itu didasari pada pengalaman indrawi manusia yang terbatas, yang di setiap harinya mengamati matahari, bulan juga bintang yang bergerak, tapi bumi hanya diam saja.
Anggapan itu dikembangkan oleh astronom Yunani Claudius Ptolemeus dan bertahan hingga 1400 tahun. Menurut dari Claudius Ptolemeus, bumi itu berada dipusat tata surya dan matahari beserta planet lainnya yang mengelilingi bumi dalam lintasan lingkaran.
Lalu pada tahun 1543, ada seorang astronom Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus telah mencetuskan model heliosentris. Heliosentris yang berarti bumi serta planet lainnya mengelilingi matahari dalam lintasan yang melingkar. Dan dari dua pendapat itu masih memiliki kekurangan yaitu tidak adanya keselarasan diantara lintasan dan orbit planet.
Kemudian pada tahun 1609 Kepler menemukan bentuk dari orbit yang lebih cocok yaitu yang berbentuk elips bukan lingkaran dan dijelaskannya dalam tiga hukum kepler.
Hukum I Kepler
Hukum ini menjelaskan tentang bentuk lintasan orbit planet yang bergerak mengelilingi matahari. Perhitungannya membuktikan bahwa orbit tersebut berbentuk elips. Bentuk elips orbit ditentukan oleh nilai eksentrisitas (e) elips, yang dimana semakin besar eksentrisitasnya maka bentuk elipsnya pun akan mendekati bentuk lingkaran. Nilai eksentrisitas elips yaitu lebih bear dari 0 dan lebih kecil dari 1.
Hukum II Kepler
Hukum ini menjelaskan bahwa kecepatan orbit suatu planet akan lebih lambat saat planet berada pada titik terjauh dari matahari. dan kecepatan akan semakin meningkat saat planet berapa pad titik terdekat dengan matahari. Jadi, Kecepatan orbit maksimum planet saat berapa pada titik yang terdekat dengan matahari dan kecepatan minimum saat berada paling jauh.
Hukum III Kepler
Hukum ini menjelaskan periode revolusi planet yang mengelilingi matahari. Planet memiliki periode orbit yang lebih panjang saat planet itu terletak jauh dari matahari dan planet memiliki periode orbit yang lebih pendek saat planet itu terletak di dekat matahari.
Hukum III Kepler bisa ditulis sebagai berikut secara matematisnya :
(T1/T2)2 = (R1/R2)3
Keterangan :
T1 = periode planet pertama
T2 = periode planet kedua
R1 = jarak planet pertama dengan matahari
R2 = jarak planet kedua dengan matahari
Contoh soal :
1. Dua planet A dan B mengorbit matahari. Perbandingan antara jarak planet A dengan planet B ke matahari RA : RB = 1 : 4. Apabila periode planet A mengelilingi matahari adalah 88 hari maka periode planet B adalah…
A. 500 hari
B. 704 hari
C. 724 hari
D. 825 hari
E. 850 hari
Soal ini jawabannya B.
2. Planet A dan B masing-masing berjarak rata-rata sebesar P dan Q terhadap matahari. Planet A mengitari matahari dengan periode T. Jika P = 4Q, maka planet B mengitari matahari dengan periode…
A. 1/12 T
B. 1/10 T
C. 1/8 T
D. 1/6 T
E. 1/4 T
Soal ini jawabannya C.
3. Dua planet A dan B mengorbit matahari. Perbandingan antara periode revolusi planet A dan B mengitari matahari adalah 8 : 1. Apabila jarak planet B ke matahari 1,5 SA (SA = satuan astronomi) maka jarak planet A ke matahari adalah…
A. 3,0 SA
B. 4,5 SA
C. 5,0 SA
D. 5,6 SA
E. 6,0 SA
Soal ini jawabannya E.
4. Jarak Bumi Matahari = 1 SA sedangkan jarak Mars Matahari 1,6 SA. Bila periode revolusi bumi adalah T, maka periode revolusi Mars adalah…
A. 4T
B. 3T
C. 2T
D. 1,6T
E. 1,2T
Soal ini jawabannya C.
baca juga Materi & Soal Kelas 10 : Teks Eksposisi
Pingback: Materi & Soal SMA Kelas 10 : Fungsi Sosiologi