Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah proses perpindahan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya.
Saat ini masyarakat Indonesia menganut sistem kelas sosial terbuka yang mempunyai potensi mobilitas sosial lebih besar dibandingkan dengan sistem kelas sosial tertutup.
Sistem kelas sosial yang tertutup cenderung mengurangi mobilitas sosial, seperti yang terlihat pada masyarakat yang sistem kasta masih kuat. Mobilitas sosial selalu menyangkut tiga hal pokok, yaitu :
1. Mengubah kelas sosial naik dan turun.
2. Dialami oleh orang secara perseorangan atau kelompok.
3. Perolehan kelas sosial baru.
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Nah, berikut adalah bentuk-bentuk mobilitas yang terjadi dalam tatanan masyarakat.
1. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal ini mengacu pada perubahan dari individu atau kelompok sebagai objek sosial ke kelompok sosial lain yang setara. Kesetaraan berarti derajat status seseorang tidak berubah. Misalnya Pak Kunkoro adalah seorang guru matematika SMA, namun karena lingkungan SMA tidak cocok untuknya, maka ia memutuskan untuk menjadi guru matematika SMP.
2. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal merupakan suatu bentuk pergerakan individu atau kelompok sebagai objek sosial menuju kedudukan sosial yang timpang. Yang dimaksud dengan “ketimpangan” adalah status sosial bisa naik (naik) atau turun (turun).