SMA KELAS 10 : Awal dan Perkembangan Agama Hindu Budha

ZAMAN INDIA KUNO

Pada zaman India kuno, terdapat kota Mohenjodaro yang letaknya di tepi sungai Indus bagian selatan (300 mil dari pantai), dan Harappa yang letaknya 400 mil dari pantai.

Penghuninya adalah bangsa Dravida dengan ciri-ciri tubuh pendek, hidung pesek, rambut keriting hitam, dan kulit berwarna hitam.

Tatanan sosial zaman India kuno:

  • Ras Penduduk terdiri dari Proto-Australoid, Mediteranian, Mongoloid dan Alpinoid.
  • Golongan Masyarakat

1.         Terpelajar (pendeta, tabib, astrolog, dan tukang sihir)

2.         Prajurit

3.         Pedagang dan seniman (tukang pahat, pengukir, pembantu rumah tangga)

4.         Pekerja kasar (tukang kulit, tukang tas, petani)

Tatanan politik zaman India kuno:

Setelah masuknya bangsa Arya (berkulit putih, tubuh tinggi, hidung mancung dan berambut pirang) melalui Celah Khaibar di Pegunungan Hindu Kush (1700 SM). Bangsa Arya menyerang kota Mohenjodaro dan Harappa serta menghancurkannya.

Percampuran kebudayaan bangsa Dravida dan bangsa Arya disebut Kebudayaan Weda (Vedic Civilization) yang menjadi perintis agama Hindu.

ZAMAN WEDA

Penyebaran bangsa Arya ke India dapat dibedakan menjadi dua periode:

  • Masa Weda Awal (1500-1000 SM) : Periode perintis, bangsa Arya mulai menetap dan mendirikan kota-kota di Lembah Sungai Indus dan Gangga.
  • Masa Weda Akhir (1000-500 SM) : Periode perkembangan, bangsa Arya membangun masyarakat, pemerintahan dan agama.

Tatanan religius pada zaman Weda:

Diatur dalam suatu kitab suci yang disebut Kitab Weda.

A. Rigweda Samhita (1028 Sukta)

Dipimpin hotar (brahmana yg mengundang roh para dewa).

B. Samaweda Samhita (Rigweda yg dinyanyikan)

Dipimpin udghatar (brahmana yg bertugas memimpin menyanyi).

C. Yajurweda Samhita (Syair yg berisi doa)

Dipimpin adhwarya (bertugas membawa alat-alat sesembahan yg disertai doa-doa).

D. Atharwaweda Samhita (syair mantera yg berupa jampi-jampi untuk ilmu gaib)

Dipergunakan oleh para dukun.

Kepercayaan pada Hindu adalah polytheisme, mempercayai banyak dewa.

Upacara keagamaan yang dilakukan:

Pendeta Upacara

1.         Hotar (Hotri), tugasnya membacakan sajak dan mantera.

2.         Adhwaryu, yaitu dewa yg tugasnya membawa alat-alat sesembahan

3.         Udgatar (Udgatri)

Jenis Upacara

1.         Upacara kekeluargaan, seperti mendirikan rumah.

2.         Upacara umum, seperti upacaraasvamedda.

Ibadah

1.         Ibadah di rumah dan kuil/candi.

2.         Ziarah ke tempat suci (kota Benares dan Sungai Gangga).

3.         Perayaan hari besar (Raksha- Bandhan, Nyepi, Diwali).

Upacara agama Hindu di

Indonesia:

1.         Abhiseka, upacara pentasbihan seorang raja.

2.         Wratyastoma, upacara pemberian kasta kepada orang bukan Hindu.

3.         Kulapancika, upacara silsilah raja-raja keturunan dewa Hindu.

4.         Sastra, upacara membuat dan mengesahkan karya suci berisi ajaran agama.

Dewa-dewi dan mitologi pada zaman Weda:

Dewa Penghuni Langit

A.        Dyaus (Lembu Jantan)

B.        Mitra/Surya (Dewa Matahari)

C.        Pushan (Dewa Ternak)

D.        Wisnu (Dewa Burung)

E.         Savitri (Dewi Emas)

F.         Ushas (Dewi Fajar)

G.        Aswin (Dewa Bintang Kembar)

Dewa Penghuni Angkasa

A.        Indra (Dewa Pertempuran, Dewa Guntur)

B.        Agni (Dewa Api)

C.        Maruts

D.        Rudra/Bayu (Dewa Angin)

E.         Prisni (Anak Rudra)

F.         Apah (Dewi Air)

G.        Varuna/Baruna (Dewa Air)

Dewa Penghuni Bumi

A.        Agni (Api)

B.        Soma

C.        Prithivi (Bumi)

D.        Saraswati

E.         Vipas

F.         Suturdi

SEJARAH BUDDHA

Siddharta Gautama, putra raja Suddodhana, lahir dari kasta ksatria di Kapilawastu, dan sejak bayi diramalkan akan menjadi tokoh agama yang besar. Untuk mencegah hal itu, sang raja mengurungnya dalam istana.

Suatu hari, Siddharta berkeliling desa dan menjumpai hal- hal yang tidak ia ketahui: orang tua, jenazah, orang sakit, orang yang dibunuh, dan pendeta.

Untuk menemukan makna kehidupan, Siddharta meninggalkan istana, untuk bertapa. Di lembah Sungai Gangga, ia bertapa dibawah pohon Bodhi dan memperoleh penerangan tentang makna kehidupan, dan menandai Siddharta Gautama menjadi Buddha.

AJARAN BUDDHA

Empat kebenaran utama:

  1. Hidup menderita
  2. Penderitaan bersumber dari keserakahan, kebencian dan ketidaktahuan
  3. Penderitaan dapat dihentikan untuk mencapai kebahagiaan (nirvana)
  4. Penderitaan dapat hilang jika hawa nafsu dihilangkan dengan cara berpandangan, berniat, berbicara, berbuat, berpenghidupan, berusaha, berperhatian dan memusatkan pikiran dengan benar (Delapan Jalan Kebenaran).

Buddha tidak mengenal sistem kasta, dan saling mendukung satu sama lain dalam mengamalkan ajaran Buddha (dharma).

Pengikut Buddha yang mengikuti cara hidup Buddha disebut bikkhu (rahib pria) dan bikkhuni (rahib wanita) yang hidup dalam komunitas sangha.

Pengikut yang tetap dalam pekerjaannya sehari-hari disebut umat

Buddha.

Kitab suci Agama Buddha adalah Tripitaka yang artinya ‘tiga keranjang’ dan ditulis dalam bahasa Pali.

1.         Vinayapitaka, ajaran Sang Buddha.

2.         Sutrantapitaka, percakapan Sang Buddha.

3.         Abhidharmapitaka, ketentuan yang harus dijalankan penganut Buddha.

MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA

Teori masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia:

  1. Teori Kolonisasi, yaitu orang India yang pergi ke Indonesia membawa ajaran agama (India aktif).
  2. Brahmana (JC. Van Leur), yaitu ajaran agama pasti dibawa dan disebarkan oleh rahib agama (pasif).
  3. Teori Ksatria (CC Berg, Mookerji, JL Moens), yaitu prajurit yang memperluas daerah kekuasaan juga memperluas ajaran agama.
  4. Teori Waisya (NJ. Krom), yaitu pedagang yang bepergian ke tempat lain menyebar ajaran agama.
  5. Teori Sudra, yaitu pekerja kasar yang memperluas ajaran agama.
  6. Teori Nasional/Arus Balik (M. Yamin, FDK. Bosch), yaitu orang pribumi yang pergi ke India, dan kembali lagi membawa ajaran agama (Indonesia aktif).

PENYEBARAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

Penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia ditandai dengan bermunculannya kerajaan- kerajaan bercorak Hindu-Buddha, dan akulturasi dengan budaya setempat.

Akibat dari penyebaran Hindu-Buddha di Indonesia:

  1. Sistem pemerintahan/politik, yaitu munculnya pemerintahan dengan bentuk kerajaan seperti Majapahit dan Sriwijaya.
  2. Sistem sosial, yaitu munculnya sistem kasta.
  3. Seni bangunan, yaitu munculnya candi bercorak Hindu dan Buddha, seni patung, dan seni relief.
  4. Agama, diketahui bahwa penyebaran agama Buddha berkembang lebih dulu daripada agama Hindu, dan tidak terpusat di satu daerah.
  5. Seni sastra, yaitu berkembangnya tulisan dengan huruf Pallawa yang dipahat pada batu, dan kitab-kitab seperti Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca dan Sutasoma yang ditulis Mpu Tantular.
  6. Ilmu pengetahuan, munculnya ilmuwan-ilmuwan seperti Mpu Kanwa (Kahuripan), Sakyakirti, Dharmapala (Sriwijaya), Mpu Sedah, Dharmaja (Kadiri), Mpu Prapanca dan Mpu Tantular (Majapahit).
  7. Sistem kalender, filsafat, pendidikan, dan lain sebagainya.

Candi-candi di Indonesia:

Candi Borobudur (kiri) adalah candi bercorak Buddha dengan ciri adanya stupa pada puncak candi, dan terdapat arca Buddha. Reliefnya berupa Karmawibbhangga, Lalitavistara, Jatakamala-Awadana, dan Gandawyuha- Bhadracari.

Candi Prambanan (kanan) adalah candi bercorak Hindu dengan ciri adanya ratna pada puncak candi, dan terdapat arca dewa-dewi. Reliefnya berupa Ramayana dan Krishnayana.

Candi bercorak Hindu:

1.         Kompleks Candi Lorojonggrang/Prambanan

2.         Candi Canggal

3.         Candi Badut

4.         Candi Singosari

5.         Candi Panataran

Candi bercorak Buddha:

1.         Candi Kalasan

2.         Candi Borobudur

3.         Candi Mendut

4.         Kompleks Candi Sewu

5.         Kompleks Candi Plaosan

6.         Candi Muara Takus

Candi bercorak Hindu-Buddha: Candi Jawi

CONTOH SOAL

#Soal 1

Kebudayaan Hindu merupakan perpaduan dua kebudayaan, yaitu ….

a. Harappa dan Mohenjo Daro

b. Dravida dan Harappa

c. Arya dan Mohenjo Daro

d. Harappa dan Arya

e. Dravida dan Arya

Jawaban: e

Pembahasan: Kebudayaan Hindu yang berkembang di India merupakan perpaduan dua kebudayaaan, yaitu Dravida dan Arya. Agama Hindu diyakini tumbuh di India sekitar tahun 1500 SM.

#Soal 2

Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori ….

a. brahmana

b. kesatria

c. waisya

d. sudra

e. paria

Jawaban: c

Pembahasan: Menurut teori Waisya yang dikemukakan oleh N.J. Krom, agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum waisya atau para pedagang.

#Soal 3

Salah satu bagian dari kitab Weda yang berisi syair puji-pujian kepada dewa, yaitu ….

a. regweda

b. samaweda

c. yajurweda

d. atharwaweda

e. upanishad

Jawaban: a

Pembahasan: Agama Hindu bersumber pada kitab Weda yang terdiri atas empat samhita atau himpunan, yaitu Regweda, berisi syair puji-pujian kepada dewa; Samaweda, berisi nyanyian-nyanyian pujian; Yajurweda, berisi doa-doa; Atharwaweda, berisi mantra-mantra untuk sihir dan ilmu gaib. Kitab Upanishad merupakan salah satu kitab yang dibuat oleh kaum Brahmana. Kitab Upanishad berisi wejangan-wejangan mengenai kehidupan gaib.

LATIHAN SOAL

Nomor 1

Teori yang menempatkan bangsa India sebagai pemegang peranan aktif dalam proses masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia,yaitu teori ….

a. Brahmana

b. Kolonisasi

c. Waisya

d. Arus balik

e. Ksatria

Nomor 2

Proses masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia dibawa oleh para pedagang Indiayang singgah ke wilayah Indonesia. Pernyataan tersebut merupakan inti dari teori ….

a. Brahmana

b. Waisya

c. Ksatria

d. Kolonisasi

e. Arus balik

Nomor 3

Hipotesis Ksatria diperkuat dengan cerita panji yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang memperlihatkan adanya proses penaklukan daerah-daerah Indonesia oleh para Ksatria India. Pernyataan tersebut merupakan inti dari hipotesis yang dikembangkan oleh ….

a. C.C Berg

b. J.L Moens

c. Majumdar

d. N.J Korm

e. Van Leur

Nomor 4

Kekuatan hipotesis Brahmana dalam proses masuknya agama Hindu- Buddha ke Indonesia terlihat dari ….

a. berkembangnya sistem kerajaan di Indonesia

b. banyaknya bangunan candi yang memiliki seni arsitektur tinggi

c. berkembangnya bahasa Sanskerta

d. berkembangnya upacara-upacara keagamaan

e. banyaknya prasasti yang menggunakan huruf Pallawa

Nomor 5

Teori arus balik yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch mengemukakan bahwa proses masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia terjadi karena peran aktif yang dilakukan oleh ….

a. Golongan Ksatria

b. Golongan Brahmana

c. Golongan Waisya

d. Golongan Sudra

e. Bangsa Indonesia

Yuk uji kemampuanmu hanya di Event dan Olimpiade Nasional dari www.beelajar.com Dapatkan berbagai PROMO, Voucher, dan Beasiswa menarik loh.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *