SMA Kelas 10 : Cara Melakukan Penelitian pada Sejarah

Apakah kalian mengenal Prasasti Kebon Kopi, yang memiliki bentuk telapak kaki gajah? Pada awalnya tidak diketahui mengapa ada telapak kaki gajah pada prasasti itu, dikarenakan pada umumnya prasasti yang ada pasti telapak kaki seorang raja atau pemimpin lainnya. Para ahli akhirnya melakukan penelitian yang panjang prasasti itu melalui berbagai metode penelitian sejarah.

Dan pada akhirnya mereka telah mencapai pada kesimpulan bahwa telapak kaki tersebut merupakan telapak kaki gajah Airavata, yang dimana gajah tersebut adalah kendaraan Dewa Indra. Peneliti dapat menyimpulkan hal tersebut, bukan hanya ngasal. Lalu apa kira-kira yang dilakukan oleh para peneliti tersebut?

1. Heuristik

Heuristik merupakan metode pertama yang akan dilakukan pada saat penelitian sejarah. Pada tahap tersebut, para peneliti sejarah akan mencari serta menemukan sumber-sumber sejarah yang mereka dibutuhkan. Sumber yang dapat digunakan dibagi menjadi dua, diantaranya:

a. Sumber primer: yang berasal langsung dari para pelaku sejarah tersebut, misalnya naskah, prasasti, artefak, dokumen-dokumen, catatan harian, hasil wawancara, video, foto, bangunan, dll.
b. Sumber sekunder:  sumber sekunder ini yang berasal dari pihak yang bukan pelaku sejarah, tetapi pihak yang lain dari luar para pelaku sejarah misalnya seperti para penelitinya. Benda-benda yang termasuk sebagai sumber sekunder diantaranya yaitu laporan penelitian, ensiklopedia, catatan lapangan peneliti, buku, dll.

Sebagai contohnya, misalnya kamu ingin meneliti sebuah candi. Kamu harus mengetahui tentang latar belakang daei candi tersebut melewati laporan penelitian ataupun sebuah buku. Setelah itu untuk mendapatkan ukuran, foto, serta beberapa hal lainnya yang aktual, kamu perlu untuk mendapatkan data primer hingga kamu diharuskan untuk mengunjungi candi tersebut secara langsung.

Walaupun begitu, ada beberapa tantangan yang harus kamu hadapi pada saat mengumpulkan sumber-sumber sejarah, misalnya:

– bahasa: bahasa yang telah digunakan yang ada pada sumber sejarah bukanlah bahasa yang kita pakai pada saat ini, hingga sangat sulit untuk dipahami. Contohnya, Bahasa Indonesia kuno atau Bahasa Belanda kuno.

– Usia sumber sejarah: banyak sekali sumber sejarah yang memiliki usia yang sudah tua, hingga akan sangat rapuh jika disentuh apalagi jika sampai digunakan.

– Akses sumber sejarah: tidak semua orang akan bisa menjadi akses dari sumber sejarah yang telah dibutuhkan.

– Sulit dipahami: ada beberapa catatan dari sejarah yang dengan menggunakan tulisan tangan dan terkadang sangat sulit untuk dipahami.

2. Kritik/Verifikasi

Jika sudah melakukan heuristik, metode yang selanjutnya merupakan kritik atau yang bisa disebut juga dengan verifikasi. Ini merupakan metode untuk autentikasi atau membuktikan bahwa sumber sejarah yang bersangkutan merupakan yang asli dan juga kredibilitas dari sumber sejarah. terdapay dua macam kritik yang dilakukan:

a. Kritik eastern (autentisitas)

kritik tentang keakuratan dan juga keaslian sumber, misalnya seperi materi sumber sejarah atau dokumen yang dengan tulisannya dan juga para pelaku sejarahnya. Aspek yang dikaji merupakan waktu atau pengalaman, bahan dari pembuat sumber, serta pembuktian keaslian.

b. Kritik intern (kredibilitas)

kritik tentang kredibilitas sumber. Yang artinya, peneliti memerlukan untuk menguji isi dari sumber, baik dengan cara kebendaan ataupun tulisan. Kritik intern yang bisa dilakukan contohnya;

– melihat dari usia informan. Jika semakin tua usianya, biasanya daya ingat serta kemampuan dari panca inderanya telah berkurang.

– Menganalisis para peran informan pada peristiwa sejarah yang tengah diteliti.

– Melakukan cek silang diantara informan satu sama dengan yang informan lainnya.

3. Interpretasi/Eksplanasi

Metode yang ketiga merupakan interpretasi. Di sini para peneliti akan melakukan penafsiran tentang makna dari fakta-fakta yang ada dan juga hubungan diantara berbagai fakta yang perlu untuk dilandasi oleh sikap objektif. Jika pun membutuhkan sikap yang subjektif, tentunya harus subjektif rasional. Rekonstruksi peristiwa sejarah yang disampaikan secara deskriptif serta harus menghasilkan sejarah yang benar ataupun mendekati sebuah kebenaran. Ada dua cara untuk melakukan interpretasi, diantaranya analisis (menguraikan) dan juga sintesis (menyatukan).

4. Historiografi/Penulisan Sejarah

Metode yang terakhir yaitu historiografi. Penulisan sejarah adalah upaya untuk para peneliti sejarah pada saat melakukan rekonstruksi sumber-sumber yang sudah ditemukan, diseleksi, serta dikritisi. Pada tahap yang satu ini, peneliti harus memperhatikan beberapa kaidah penulisan, diantaranya;

1.bahasa serta format penulisan yang digunakan harus baiklah dan benar menurut tata bahasa.

2.dengan memperhatikan konsistensi, contohnya penggunaan dari tanda baca, penggunaan istilah, serta rujukan sumber.

3.Istilah dan juga kata-kata tertentu yang harus digunakan dan sesuai dengan konteks  permasalahannya.

Soal-soal:


1. Mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang terkait dengan topik penelitian disebut….
a. penelitian
b. heuristik
c. verifikasi
d. penafsiran
e. historiografi
Jawaban: b

2. Langkah-langkah metode sejarah secara berurutan adalah….
a. kritik, heuristik, analisis, dan penulisan
b. kritik, heuristik, penulisan, dan penyajian
c. heuristik, kritik, interpretasi, dan penulisan
d. heuristik, kritik, interpretasi, dan analisis
e. heuristik, kritik, penulisan dan pemahaman

3. Heuristik merupakan istilah dari bahasa Yunani yang berarti….
a. memperoleh
b. melaksanakan
c. menentukan topik
d. menemukan
e. mencari
Jawaban: d

4. Tahapan melakukan kritik terhadap sumber sejarah dalam penelitian sejarah merupakan tahap….
a. verifikasi
b. penafsiran
c. dokumentasi
d. hipotesis
e. heuristik
Jawaban: a

5. kritik di dalam sejarah, terbagi dua, yaitu….
a. luar dan dalam
b. sempit dan luas
c. intern dan ekstern
d. sedikit dan banyak
e. dekat dan jauh
Jawaban: c

Baca juga SMP KELAS 7 : MATERI & SOAL BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *