Lompat ke konten
Home » Blog » SMP – PPKN – Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan

SMP – PPKN – Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan

Materi :
Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Sub Materi :
1. Sila Pertama dan Kedua (Landasan Moral dan Kemanusiaan)
2. Sila Ketiga dan Keempat (Landasan Politik dan Demokrasi)
3. Sila Kelima (Landasan Keadilan dan Kemakmuran)

Pengantar Materi

Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan diterapkan dengan mengamalkan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan dalam setiap tindakan. Contohnya adalah menghormati orang lain, gotong royong, tidak memaksakan kehendak, serta menjunjung tinggi hukum dan hak asasi manusia. Penerapan ini membentuk karakter bangsa yang beretika dan menjaga keharmonisan dalam masyarakat.

Penjelasan SubJudul 1

Pancasila adalah dasar filosofis dan ideologi negara Republik Indonesia, terdiri dari lima sila yang merupakan satu kesatuan utuh dan saling menjiwai. Nilai-nilai ini menjadi norma etis dan politis bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dua sila pertama Pancasila meletakkan fondasi bagi eksistensi spiritual dan kemanusiaan warga negara.

1 Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa (Landasan Spiritual)

Sila ini merupakan pengakuan mutlak terhadap eksistensi Tuhan dan menempatkan nilai moral serta spiritual sebagai sumber tertinggi etika bernegara.

  • Makna Filosofis Inti: Mengakui adanya kuasa prima (causa prima) yang menjadi sumber segala sesuatu. Negara Indonesia tidak bersifat ateis dan menjamin kebebasan setiap warga untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
  • Wujud Implementasi dan Etika:
    • Kepercayaan dan Ketakwaan: Warga negara wajib meyakini dan menjalankan ajaran agama masing-masing secara pribadi dan kolektif.
    • Toleransi Positif (Positive Tolerance): Tidak hanya sekadar tidak mengganggu, tetapi aktif menciptakan suasana rukun, saling menghargai, dan bekerja sama antarumat beragama di lingkungan sekitar (teman, saudara, tetangga).
    • Non-Koersi: Menghindari tindakan memaksa atau melarang orang lain untuk menganut, berpindah, atau menjalankan agama tertentu.
    • Pendidikan Moral: Mengajarkan anak-anak untuk beribadah dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral sejak dini.
2 Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (Landasan Humanisme)

Sila ini menjamin harkat dan martabat setiap manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki hak yang sama, dan menuntut perlakuan yang bermartabat.

  • Makna Filosofis Inti: Mengandung nilai Humanisme Universal dan menegaskan persamaan derajat (egalitarianisme). Adil berarti menempatkan hak dan kewajiban manusia secara proporsional, sementara Beradab menekankan pentingnya moral, etika, dan kesusilaan dalam interaksi sosial.
  • Wujud Implementasi dan Sikap:
    • Persamaan Hak dan Kewajiban: Memperlakukan setiap orang dengan setara tanpa membedakan suku, ras, agama, kekayaan, maupun derajat sosial lainnya.
    • Tenggang Rasa dan Empati: Bersikap sensitif terhadap kondisi orang lain, termasuk menghargai pendapat anggota keluarga, saudara, dan tetangga, serta menahan diri agar tidak memaksakan pendapat pribadi.
    • Solidaritas Kemanusiaan: Aktif terlibat dalam kegiatan kemanusiaan dan sosial, seperti donor darah, donasi bantuan korban bencana, atau menghibur orang lain yang sedang berduka.
    • Penegakan HAM: Mendukung upaya perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di segala bidang.

Sila Ketiga dan Keempat (Landasan Politik dan Demokrasi)

Dua sila ini fokus pada aspek kolektif berbangsa, yaitu persatuan dan sistem pengambilan keputusan politik.

1 Sila Ketiga: Persatuan Indonesia (Landasan Integrasi)

Sila ini menuntut adanya integritas dan kesatuan bangsa yang diperoleh dari semangat nasionalisme yang tinggi, melampaui kepentingan individu atau golongan.

  • Makna Filosofis Inti: Merupakan jaminan bagi keutuhan dan kedaulatan negara Republik Indonesia. Nilai ini mewujudkan konsep Bhinneka Tunggal Ika, di mana perbedaan yang ada (suku, budaya, agama) disadari sebagai kekayaan yang mempersatukan bangsa.
  • Wujud Implementasi dan Sikap:
    • Cinta Tanah Air dan Nasionalisme: Mencintai bangsa dan negara dengan berbagai cara, seperti menjaga lingkungan, menjaga nama baik Indonesia, dan bangga menggunakan serta mendukung produk dalam negeri.
    • Rela Berkorban: Kesediaan mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan negara, termasuk mematuhi peraturan yang berlaku.
    • Gotong Royong dan Kebersamaan: Aktif berpartisipasi dalam kerja sama sosial, seperti bergotong royong membersihkan kampung atau lingkungan kelas, memelihara kerukunan saat bermain bersama teman-teman.
    • Anti-Separatisme: Menjaga keutuhan wilayah dan persatuan bangsa dari ancaman perpecahan.
2 Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Landasan Demokrasi)

Sila ini adalah landasan bagi sistem politik Indonesia, yang menekankan kedaulatan rakyat dan pengambilan keputusan yang mengedepankan akal sehat dan kepentingan bersama.

  • Makna Filosofis Inti: Menegaskan bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat (kedaulatan rakyat). Proses politik harus dijalankan secara demokratis, dipandu oleh Hikmat Kebijaksanaan (rasionalitas etis) melalui mekanisme Permusyawaratan (musyawarah untuk mencapai mufakat). Ini adalah antitesis terhadap sistem otoriter atau liberal murni.
  • Wujud Implementasi dan Tata Kelola:
    • Musyawarah Mufakat: Mengambil keputusan dengan cara musyawarah dan selalu mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan.
    • Kedudukan Setara: Menempatkan setiap warga negara dengan kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam proses politik.
    • Penghormatan Keputusan: Menghormati dan melaksanakan setiap hasil keputusan musyawarah yang diputuskan secara bersama, meskipun keputusan tersebut berbeda dengan pendapat pribadi.
    • Kebebasan Berpendapat yang Teratur: Menyampaikan pendapat, kritik, atau saran secara bebas namun tetap sesuai dengan norma, etika, dan nilai yang berlaku umum.

Sila Kelima (Landasan Keadilan dan Kemakmuran)

Sila terakhir ini merupakan tujuan akhir dari seluruh proses berbangsa dan bernegara, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.

1 Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Landasan Kesejahteraan)

Sila ini menuntut perwujudan keadilan yang tidak hanya bersifat formal, tetapi juga merata (distributif) bagi seluruh rakyat Indonesia.

  • Makna Filosofis Inti: Keadilan harus mencakup seluruh bidang kehidupan: hukum, politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Keadilan sosial berarti setiap warga negara berhak mendapatkan bagian yang adil dari hasil usaha dan pembangunan nasional, serta negara harus menghilangkan kesenjangan sosial yang ekstrem.
  • Wujud Implementasi dan Etika:
    • Keputusan yang Adil: Bagi pemerintah, harus mengambil keputusan yang adil dan mengedepankan kepentingan masyarakat luas.
    • Etika Hidup dan Kewajiban: Bersungguh-sungguh dalam belajar, bekerja, dan melaksanakan kewajiban yang diberikan, serta bersikap hemat, tidak boros, dan tidak bergaya hidup mewah yang mengganggu perasaan orang lain.
    • Menghormati Hak Orang Lain: Menjaga keseimbangan antara hak pribadi dan hak orang lain, termasuk bersikap adil dengan teman dan saudara.
    • Apresiasi Karya: Menghargai dan tidak mencela hasil karya atau usaha orang lain, mendorong terciptanya suasana produktif yang positif.

Simpulan Materi

Latihan Soal

Soal Pilihan Ganda

1. Salah satu bentuk toleransi positif dalam pelaksanaan Sila Pertama adalah …
A. Tidak menegur teman yang berbeda agama
B. Mengizinkan orang lain beribadah tanpa gangguan
C. Aktif membantu menjaga keamanan perayaan agama lain
D. Melarang teman berpindah agama agar tetap rukun
E. Menghindari interaksi dengan pemeluk agama lain


2. Ketika siswa terlibat dalam kegiatan donor darah sekolah, nilai Pancasila yang paling menunjukkan pengamalan sikap tersebut adalah …
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
E. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


3. Dalam musyawarah kelas untuk menentukan ketua kelas, seluruh siswa diberi kesempatan menyampaikan pendapat. Hal ini merupakan perwujudan nilai …
A. Humanisme universal dan egalitarianisme
B. Keadilan distributif bagi seluruh warga sekolah
C. Kedaulatan rakyat dalam pengambilan keputusan
D. Wujud toleransi antaragama
E. Nasionalisme melalui partisipasi sekolah


4. Saat terjadi bencana alam, warga dari beragam latar belakang bekerja sama tanpa memandang perbedaan. Perilaku ini mencerminkan pengamalan …
A. Sila Pertama dan Kedua
B. Sila Kedua dan Kelima
C. Sila Ketiga dan Keempat
D. Sila Ketiga dan Kelima
E. Sila Pertama dan Keempat


5. Pemerintah memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Kebijakan ini merupakan implementasi nilai Pancasila terutama pada aspek …
A. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
B. Toleransi antarumat beragama
C. Keadilan sosial yang bersifat distributif
D. Musyawarah untuk mufakat
E. Nasionalisme dan patriotisme

Soal Essay

1. Jelaskan secara mendalam bagaimana hubungan antara nilai “egalitarianisme” dalam Sila Kedua dengan upaya pencegahan diskriminasi di lingkungan sekolah. Sertakan contoh nyata, potensi hambatan, serta cara mengatasinya.


2. Dalam konteks kehidupan berbangsa yang beragam, bagaimana Sila Ketiga dapat menjadi landasan utama untuk menghadapi ancaman perpecahan, terutama di era media sosial? Berikan analisis dan contoh situasi aktual.


3. Analisislah peran musyawarah dalam menjaga stabilitas keputusan bersama menurut Sila Keempat. Bandingkan dengan sistem voting mayoritas dan jelaskan mengapa musyawarah dianggap lebih sesuai dengan budaya Indonesia.


4. Sila Kelima menekankan pada terciptanya keadilan sosial. Uraikan bagaimana ketidakadilan ekonomi dapat menghambat tercapainya sila tersebut, dan berikan solusi strategis yang realistis di tingkat masyarakat lokal dan nasional.


5. Berikan penjelasan komprehensif mengenai konsep toleransi positif dalam Sila Pertama dan jelaskan bagaimana konsep tersebut dapat diaplikasikan dalam lingkungan yang memiliki konflik antarumat beragama. Sertakan langkah-langkah preventif dan kuratif.

Ingin Kembangkan Prestasi dan Kemampuanmu?

Yuk! Ikutan kompetisi online gratis dan terpercaya yang diselenggarakan oleh Lembaga Profesional dan terdaftar di SIMT PUSPRESNAS berikut ini:

Mengapa Harus Daftar Kompetisi Kami?

Selain terdaftar di SIMT KURASI PUSPRESNAS, kami juga memiliki banyak keunggulan:

Pendaftaran Gratis

Pendaftaran Kompetisi dan Olimpiade GRATIS tanpa syarat apapun.

Apresiasi Juara Gratis

Apresiasi juara juga GRATIS tanpa perlu membayar klaim hingga ratusan ribu loh.

Beasiswa hingga Kuliah

Tersedia Beasiswa Khusus Alumni yang diberikan hingga kuliah loh!.

Pendukung Japres & SNBP

Piagam bisa digunakan untuk Jalur Prestasi, Beasiswa dan SNBP loh.

Sudah Ribuan Alumni

Sudah diikuti banyak alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Dikelola secara Syariah

Pengelolaan hadiah dan apresiasi dikelola secara terpisah dan sesuai syariah.

Bantuan Kurasi Prestasi

Tersedia layanan bantuan dan panduan kurasi prestasi peserta loh.

Legalitas Terjamin

Lembaga penyelenggara telah terdaftar di kementerian dan SIMT Kurasi.

Tunggu apalagi? Ingin kejar tiket SPMB Jalur Prestasi atau SNBP di tahun depan? segera gabung dan daftarkan dirimu sekarang juga!. Prestasi itu tidak ada yang instan loh! Mulai dan persiapkan versi terbaikmu mulai dari sekarang juga!.

Alur Kurasi

Informasi Alur Kurasi Prestasi dan Informasi Penting

Pusat Data

Pusat Data alumni dan peserta setiap tahun dalam grafik

Berikan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *