SMA KELAS 11 : Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan

Selain membawa manfaat, minyak bumi juga dapat menimbulkan pencemaran, terutama pencemaran udara. Seperti telah diketahui bahwa bahan dasar minyak bumi adalah fosil – fosil yang berasal dari makhluk hidup.

            Minyak bumi merupakan campuran senyawa hidrokarbon sehingga pembakarannya menghasilkan oksida karbon (CO dan CO2) dan uap air. Selain senyawa hidrokarbon, minyak bumi juga mengandung unsur belerang dan nitrogen sehingga pembakarannya juga menghasilkan oksida belerang (SO2 dan SO3) dan oksida nitrogen (NO2). Senyawa – senyawa oksida tersebut dapat mencemari udara. Selain senyawa oksida, timbal (Pb) yang dilepaskan oleh bensin yang mengandung TEL juga menimbulkan penurunan kualitas udara. Oleh karena itu, negara – negara maju melarang penggunaan bensin yang menimbulkan timbal

Macam-macam zat-zat yang ditimbulkan pada proses pembakaran antara lain sebagai berikut.

a. Oksida Karbon

            Unsur utama semua bahan bakar adalah karbon. Senyawa karbon yang terbakar menghasilkan asap (partikel karbon padat di udara) dan oksida karbon. Gas pencemar udara dari oksida karbon adalah karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida.

b. Gas Karbon Dioksida (CO2)

     Gas karbon dioksida dihasilkan secara alami dari proses pernafasan dan pembakaran sempurna berbagai senyawa hidrokarbon. Gas CO2 memiliki sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak merangsang. Gas CO2 juga tidak membahayakan kesehatan, tetapi pada kosentrasi tinggi, yaitu (10%-20%), dapat menyebabkan pingsan karena CO2 menggantikan posisi oksigen dalam tubuh sehingga tubuh kekurangan oksigen. Senyawa hidrokarbon (CxHy) yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, akan terbakar sempurna menghasilkan gas karbodioksida dan uap air sesuai dengan persamaan reaksi berikut :

                  CxHy (l) + O2 (g)   ->   CO2 (g) + HzO (g)

     Gas CO2 yang dihasilkan akan dimanfaatkan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.

                  6CO2 (g)  +  6H2O (g)          ->             C6H12O6 (s)  +  6O2 (g)

     Gas oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut dimanfaatkan oleh mahluk hidup lainnya untuk proses pernafasan sehingga terjadi keseimbangan.          

     Di zaman  yang tambah modern seperti saat ini, jumlah penduduk, kendaraan bermotor, dan industri-industri yang menggunakan bahan bakar semakin meningkat sehingga jumlah CO2 yang dihasilkan juga semakin meningkat. Sementara itu jumlah pepohonana semakin berkurang (semakin banyak hutan yang ditebang). Akibatnya, pemanfaatan CO2 juga semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan terganggunya keseimbangan CO2. Kadar COmenjadi lebih sehingga akhirnya membentuk lapisan CO2 di atmosfer.

      Lapisan CO2 di atmosfer ini menahan sinar inframerah yang dipantulkan bumi. Akibatnya, suhu bumi tetap hangat karena sinar inframerah tersebut membawa energi panas. Namun, jika lapisan CO2 ini terus bertambah akan meningkatkan suhu permukaan bumi. Gejala ini disebut efek rumah kaca (green house effect).

Efek rumah kaca sebagai hasil   kelebihan kadar CO2 pada atmosfer

       Untuk mengurangi jumlah CO2 di udara dilakukan upaya – upaya yaitu dengan penghijauan, menanam pohon, memperbanyak taman kota, serta pengelolaan hutan dengan baik.

c. Gas Karbon Monoksida (CO)

      Gas karbon monoksida tidak berwarna dan tidak berbau, tidak berasa, tidak merangsang, tetapi sangat beracun. Hal ini menyebabkan keberadaannya sulit terdeteksi, padahal gas ini sangat beracun. Pembakaran yang terjadi dalam kendaraan bermotor merupakan pembakaran yang tidak sempurna. Hidrokarbon yang terbakar dalam kendaraan bermotor menghasilkan karbon monoksida (CO) dan uap air (H2O). Batas kadar CO dalam udara bersih adalah 0,1 bpj. Kadar CO 100 bpj di udara dapat menyebabkan sakit kepala, lelah, sesak nafas, dan pingsan. Dalam waktu 4jam , hal ini dapat menimbulkan kematian. Gas CO bertindak sebagai ligan sehingga ikatan antara Hb dan CO bersifat tidak dapat balik (irevesible)

                                          Hb   +   CO             ->          HbCO

     Ikatan itu tetap stabil sampai Hb tersebut rusak. Ikatan antara gas O2 dan Hb dalam molekul HbO2 bersifat dapat balik (reversible) sehingga pada saat digunakan untuk pembakaran , O2 akan di lepas dan Hb dapat digunakan kembali untuk mengikat oksigen.

                             Hb   +   4O2         ->            Hb(O2)4

     Gas CO2 dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang berlangsung tidak sempurna pada kendaraan bermotor

     CxHy (l)  +  O2(g)         ->           C(s)  +  CO (g)  +  CO2(g)  + H2O(g)

     Selain dari gas buang kendaraan bermotor, gas CO juga dihasilkan dari berbagai kegiatan industry, letusan gunung berapi, dan pelapukan. Untuk mengurangi pembentukan gas CO pada kendaraan bermotor , secara ketat dilakukan uji emisi gas buang. Jika kendaraan dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam uji emisi gas buang, kendaraan tersebut harus menjalani perbaikan.

Cara-cara untuk menghasilkan  pembakaran sempurna pada kendaraan bermotor, yaitu dengan     :

  1. Memelihara sistim pengatur bahan bakar
  2. Memelihara sistim pengapian]
  3. Memelihara sistim pemasukan udara ke ruang bakar dan
  4. Menggunakan katalis pada knalpot, untuk mengubah CO menjadi CO2

Penggunaan bahan bakar gas (BBG) yang menghasilkan pembakaran sempurna harus digalakkan sehingga dapat meminimalkan dampak negatifnya terhadap udara.

      Sekarang ini para ahli mencoba mengembangkan alat yang berfungsi untuk mengurangi banyaknya gas CO, dengan merancang alat yang disebut catalytic converter, yang berfungsi mengubah gas pencemar udara seperti CO dan NO menjadi gas – gas yang tidak berbahaya dengan reaksi :

2 CO (g) + O2 (g) ->        2 CO2 (g)

2 NO2 (g) ->      N2 (g) + 2 O2 (g)

Kemacetan lalu lintas dapat
Meningkatkan kosentrasi CO sebagai
hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor

d. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)

            Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan dapat menyesakkan nafas meskipun dalam kadar rendah. Oksidasi belerang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar bermotor, asap industri , dan pembakaran batu bara. Minyak bumi atau batau bara mengandung kadar belerang sekitar 0–6%. Belerang yang terdapat dalam minyak bumi atau batubara terbakar sesuai dengan persamaan reaksi :

                                                S(s)   +   O2         ->             SO2

            Batas kadar SO2 dalam udara bersih adalah 0,0002 bpj (1/500 dari batas kadar CO). Gas SO2 dapat membahayakan kesehatan. Dalam jumlah sedikit, SO2 dapat menyebabkan batuk-batuk dan sesak nafas, sedangkan dalam jumlah besar dapat merusak saluran pernafasan (radang tenggorokan, radang paru-paru) serta menyebabkan kematian. Pencemaran gas SO2 terhadap tumbuhan dapat menyebabkan pembentukan noda coklat pada daun, bahkan dapat menimbulkan kerontokan. Gas SO2 diudara dapat teroksidasi menghasilkan gas SO3.

                                                2 SO2(g)   +   O2(g)         ->             2 SO3

            Gas SO3 merupakan oksidasi asam yang mudah bereaksi dengan air membentuk asam sulfat yang bersifat korosit

                                                SO3(g)    +   H2O(l)         ->           H2SO4(aq)

            Reaksi pembentukan asam sulfat dapat terjadi di udara sehingga air hujan yang sudah bereaksi dengan gas SO3 bersifat asam. Air hujan tersebut mempunyai pH  ≤ 5 yang dikenal sebagai hujan asam.
            Hujan asam sangat membahayakan lingkungan karena dapat menyebabkan :

  1. Gatal-gatal pada kulit
  2. Karat pada pagar besi , jembatan atau kendaraan yang terbuat dari besi
  3. Rusaknya bangunan , patung , dan pagar tembok yang                                 mengandung kapur karena kapur bereaksi dengan asam.
  4. Matinya ikan-ikan di danau karena air menjadi asam , dan
  5. Mengganggu pertumbuhan tanaman karena air dan tanah bersifat                asam.
    Hujan asam sebagai akibat bereaksinya air hujan dengan gas SO3

e. Oksida Nitrogen

            Gas nitrogen monoksida memiliki sifat tidak berwarna, berwarna merah coklat, dan berbau seperti asam nitrat yang menyengat dan merangsang, yang pada konsentrasi tinggi juga dapat menimbulkan keracunan. Dalam senyawa ini yang merupakan gas pencemar adalah oksida nitrogrn (NO, NO2), dan amonia (NH3).

            Keberadaan gas NOlebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya gas yang bersifat karsinogen atau penyebab terjadinya kangker. Jika menghirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian. Oksida nitrogen secara alami dapat terbentuk dari reaksi gas gas nitrogen dan gas oksigen di udara dengan batuan petir.

                                          N2(g)    +     O2(g)        ->        2 NO(g)

            Minyak bumi mengandung nitrogen 0% – 15% sehingga dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor atau dari aktifitas industry akan dihasilkan gas N. Gas NO di udara dapat teroksidasi menghasilkan gas NO.

                                          2 NO(g)   +   O2(g)       ->        2 NO2(g)

            Batas kadar NO2 untuk udara bersih adalah 0,001 bpj. Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh udara yang tercemar gas NO2 berupa gangguan saluran pernafasan dan mata terasa perih. Gas NO2 juga merupakan oksida asam hasil reaksinya dengan air hujan dapat menyebabkan hujan asam.

            Sebagai pencegahan, maka pabrik atau motor, bagian pembangunan asap ditambahkan katalis logam nikel yang berfungsi sebagai konverter. Prinsip kerjanya adalah mengubah gas buang yang mencemari menjadi gas yang tidak berbahaya bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Proses pengubahan tersebut dapat dilihat pada reaksi berikut.

2 NO2 (g)        ->          N2 (g) + 2 O2 (g)

            Dampak negatif yang ditimbulkan oleh gas nitrogen oksida sebagai berikut :

  1. Merusak kehidupan tanaman dan binatang
  2. Mengganggu kesehatan manusia karena menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan
  3. Bersifat korosif
  4. Menimbulkan hujan asam, dan
  5. Menimbulkan kabut fotokimia jika bereaksi dengan senyawa organik yang berwujud gas dan dibantu oleh sinar matahari
Asap industri menghasilkan gas NO di udara

f. Logam Timbal (Pb)

            Logam Pb dapat mencemari udara. Logam Pb yang terbakar membentuk oksida Pb. Logam Pb bersifat racun karena dapat masuk kedalam peredaran darah dan merusak syaraf otak. Logam Pb dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak-anak, menghambat pertumbuhan, dan dapat menimbulkan kelumpuhan. Gejala keracunan logam Pb, yaitu mual , anemia , dan sakit perut. Dari hasil penelitian, sayuran yang dijual atau ditanam dipinggir jalan raya mengandung logam Pb diatas ambang batas yang diizinkan. Seharusanya di Indonesia pun sudah saatnya unyuk tidak menambahkan TFL di bensin. Selain penggunaan TEL di bensin, sumber pencemar logam Pb lainnya berasal dari pengguna baterai, kabel, cat (sebagai zat pewarna), industri penyepuhan , dan pestisida

            Bensin mengandung logam timbal, akibat dari proses blending dengan menambahkan TEL yang bertujuan menaikkan angka oktan. Adanya logam timbal dalam bensin mengakibatkan timbal akan keluar menjadi partikel – partikel (debu – debu) logam timbal yang sangat kecil. Sekalipun berupa logam – logam, partikel – partikel ini dapat masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan, pori – pori kulit, sayuran, ataupun buah – buahan yang tertempel debu timbal kemudian dimakan makhluk hidup. Logam timbal merupakan logam berat yang beracun. Jika masuk ke dalam tubuh, maka timbal melalui aliran darah beredar ke seluruh tubuh. Logam – logam timbal tersebut akan terendapkan dalam otak yang dapat mengakibatkan proses berfikir terganggu, menghambat pertumbuhan, kelumpuhan, dan akibat lain.

g. Partikulat

            Partikel-partikel padat atau cair yang sangat kecil diudara disebut partikelat. Partikulat padat disebut asap dan partikulat cair disebut kabut. Partikulat padat (asap) dihasilkan dari pembakaran bahan bakar terutama solar dan batubara, pembakaran sampah, aktivitas gunung berapi, dan kebakaran hutan. Asap juga dapat dihasilkan dari industri kimia.

            Partikulat cair (kabut) terbentuk dari senyawa hidrokarbon yang menguap. Keberadaan partikulat padat dan cair ditambah dengan adanya oksida-oksida nitrogen, dan oksida belerang di udara, akan menimbulkan asap kabut yang dikenal dengan istilah smog berasal dari kata smoke (asap) dan fog (kabut).

Sumber : theatlan

Smog karena bercampurna
asap kabut dengan oksida nitrogen dan
belerang di udara

Partikulat yang berada di udara membawa dampak buruk terhadap kesehatan, antara lain terganggunya pengelihatan, terjadi infeksi saluran pernafasan akut, dan kanker

h. Senyawa yang Berwujud Gas

            Senyawa yang berwujud gas, antara lain CH4, C2H6, dan C3H8. Jika senyawa ini bereaksi dengan gas nitrogen oksida, dapat menimbulkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan.

Solusi untuk Menanggulangi Dampak – Dampak dari Pembakaran Bahan Bakar

            Dari pembakaran bahan bakar, banyak hal negatif yang di timbulkan, untuk meminimalisir dampak – dampak tersebut adalah dapat di lakukan dengan beberapa cara seperti berikut :

a. Menghemat energi semaksimal mungkin

     Dengan berjalannya waktu yang membuat kegiatan di negara ini menjadi serba moderen, maka tidak memungkiri bahwa penggunaan bahan bakar secara besar – besaran tanpa memikirkan dampak yang di hasilkan dan memikirkan kelangsungan bahan bakar tersebut untuk beberapa tahun mendatang, untuk itu maka sebagai masyarakat yang bijak maka seharusnya kita menggunakan energi secukupnya saja dengan cara mencari energi alternatif yang rama lingkungan juga meminimalisir penggunaan bahan-bahan bakar tersebut.

b.  Menggunakan transportasi umum dan berkendara sesuai dengan prinsip ramah lingkungan

     Dari sekian banyak tindakan kita yang telah menyakiti bumi ini, masalah transportasi adalah masalah terbesar, karena transportasi adalah kegiatan kita yang langsung melibatkan penggunaan bahan bakar dan penyumbang emisi karbon terbesar. Sehingga mau tidak mau, demi mengurangi efek global warming, kita harus beralih menggunakan kendaraan umum. Disamping dapat menghemat bahan bakar, mengurangi pokusi, juga dapat mengurangi kemacetan yang ada.

c. Menjaga hutan tetap lestari

Hutan adalah salah satu komponen yang mempunyai peranan penting bagi bumi. Dengan adanya paru – paru dunia ini, maka dapat menciptakan bumi yang sehat dengan dapat menghirup udara yang segar, juga dapat menghindari banjir dan tanah lonsor. Tapi dewasa ini, banyak tangan manusia yang tidak bertanggung jawab yang telah menebang hutan tanpa melakukan reboisasi kembali yang membuat hutan menjadi gundul dimana-mana sehingga udara menjadi sangat panas karena kelebihan CO2. Untuk itu usaha yang dapat kita lakukan adalah dengan menebang hutan secara tebang pilih, melakukan reboisasi, juga dengan tidak membuka hutan sebagai tempat pemukiman.

d.    Memproduksi bensin bebas timbal (Pb)

     Penggunaan TEL (Tetra Etyl Lead) dalam produksi bensin merupakan cara untuk meningkatkan bilangan oktan dari produk minyak bumi tersebut yang berarti juga meningkatkan kualitas bahan bakar tersebut.  Namun, penggunaan TEL dalam bensin juga menimbulkan dampak negatif. Bensin yang dicampur TEL mengandung logam timbel. Logam timbel masuk ke tubuh melalui saluran pernafasan, mulut dan juga kulit. Timbel yang sudah masuk ke dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan melalui sistem metabolisme tubuh.

Logam timbel akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia seperti menurunnya kecerdasan otak, mengurangi konsentrasi dan daya dengar, hingga kanker.

Memproduksi bensin bebas timbel merupakan salah satu cara untuk mengurangi zat timbel yang ada di udara.

e.    Memproduksi bioetanol dan biodiesel

     Penggunaan bensin dan solar dalam kehidupan sehari-hari sudah tidak dapat dipungkiri lagi banyaknya. Kita tentu mengetahui fakta bahwa persediaan minyak bumi semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Kita harus mencari energi alternatif untuk menghemat penggunaan bensin dan solar agar aktivitas kita tidak terganggu dari berkurangnya jumlah minyak bumi.

Karena itu, penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) dari bahan baku Kelapa, Jagung, Aren, Sawit, Jarak, Nipah yang sudah diolah dan dicampur dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut juga akan menghasilkan gas buang dari mobil relatif lebih bersih dibanding penggunaan premium atau solar murni. Selain itu, bahan baku pembuatan biodiesel dan bioetanol merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui sehingga kita tetap bisa menghemat minyak bumi dengan mengolah tumbuhan sebagai sumber energi alternatif pengganti minyak bumi.

f.    Mengembangkan mobil listrik

     Mobil listrik adalah mobil yang menggunakan motor listrik bukan mesin pembakaran internal. Penggunaan Lithium-Ion Li-ion baterai membuat mobil listrik yang mampu jarak sampai mil. Ini merupakan kemajuan besar dari baterai awal yang bisa sampai mil sekali charge. Dengan menggunakan mobil listrik ini dapat menghemat bahan bakar disamping mengurai polusi juga karena tidak menggunakan bahan bakar.

g.    Mengembangkan mobil hibrida


     Mobil hibrida dianggap sebagai mobil masa depan. Mobil hibrida lebih hemat bahan bakar sehingga juga menghasilkan polusi yang lebih rendah. Karena kelebihan ini, mobil hibrida semakin populer. Banyak orang mempertimbangkan mengganti mobil konvensional dengan mobil hibrida untuk memotong biaya bahan bakar.

CONTOH

Sebutkan akibat pencemaran NO dan NO2 ……

a. Efek rumah kaca dan pemanasan global

b. Efek rumah kaca dan penyebab kematian

c. Penyebab kematian dan hujan asam

d. Penyebab hujan asam dan penyebab kanker

e. Hujan asam dan penyebab kanker

JAWAB: D
PEMBAHASAN:

NO pada konsentrasi tinggi dapat menimbulkan keracunan dan gas oksida nitrogen juga dapat menjadi penyebab hujan asam. Sedangkan jika NO2 lebih dari 1 ppm dapat menyebabkan terbentuknya zat yang bersifat karsinogenik atau penyebab terjadinya kanker. Jika terhirup gas NO2 dalam kadar 20 ppm akan dapat menyebabkan kematian.

Jelaskan dampak negatif yang dapat terjadi jika bahan bakar minyak digunakan secara berlebihan……..

a. Negara kita akan kaya bahan bakar minyak

b. Negara kita akan mengalami pencemaran

c. Negara kita akan kehabisan bahan bakar minyak

d. Negara kita akan mengalami polusi yang sangat hebat

e. Negara kita akan disegani oleh negara lain

Jawaban : (C)

Pembahasan:

Jika kita menggunakan bahan bakar secara berlebihan hal itu dapat merugikan kita, yang dahulu bahan bakar minyak kita merupakan pengekspor, saat ini menjadi pengimpor minyak bumi. Berdasarkan perhitungan rasio cadangan minyak bumi dengan produksi serta konsumsi minyak bumi di Indonesia, minyak bumi Indonesia akan habis sekitar tahun 2027. Hal itu menandakan, kita tidak boleh menggunakan bahan bakar minyak secara berlebihan.

Hasil reaksi dari CH4 + Br2   ……..

a. CH3Br + HBr2

b. CH3Br + HBr

c. CH4Br+ HBr

d. CH3Br2+ HBr2

e. CH5Br2+ HBr3

Jawaban : B

Pembahasan:

CH4 + Br2  → CH3Br + HBr

Apakah penyebab efek rumah kaca atau green house effect?

a. Penyebabnya yaitu dari hasil fosil-fosil terdahulu/ jasad renik

b. Penyebabnya yaitu dari hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara

c. Penyebabnya yaitu dari hasil plastik-plastik

d. Penyebabnya yaitu dari hasil penguapan

e. Penyebabnya yaitu dari hasil destilasi

jawaban :  B

Pembahasan:

Proses terbentuknya efek rumah kaca disebabkan oleh gas CO2. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi maupun batu bara. Keberadaan CO2 yang berlebihan diudara memang tidak berakibat langsung

pada manusia, sebagaimana gas CO. Berlebihnya kandungan CO2menyebabkan sinar inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda-benda disekitarnya. Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin panas. Baik siang maupun malam hari tidak menunjukkan perbedaan yang berarti bahkan dapat dikatakan sama. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya kadar CO2di udara ini dikenal sebagai efek rumah kaca atau green house effect.

LATIHAN SOAL

Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, maka:

Pembakaran tidak sempurna terjadi jika tidak ada oksigen yang cukup untuk membakar bahan bakar sepenuhnya menjadi gas karbon dioksida dan uap air. Pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas karbon monoksida (CO). Gas CO dapat mencemari udara dan bersifat racun, hal ini disebabkan oleh ….

A. Gas CO dapat berikatan dengan hemoglobin membentuk COHb

B. Gas CO dapat larut dalam air membentuk CO2-H2

C. Gas CO mudah bereaksi dengan O2 membentuk CO2 yang beracun

D. Gas CO berbau busuk dan menusuk

E. Gas CO adalah gas yang bersifat reaktif dan mudah bereaksi dengan unsur-unsur lain

Salah satu dampak pembakaran hidrokarbon adalah terjadinya hujan asam. Hujan asam adalah hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan asam dapat menyebabkan tumbuhan dan hewan air mati, serta merusak bangunan dan logam. Penyebab terjadinya hujan asam adalah ….

A. Foto asosiasi gas NO2

B. Reaksi S dengan uap air

C. Penguraian gas SO2 menjadi S dan O2

D. Reaksi gas H2S dengan uap air

E. Reaksi gas SO2 dan SOdengan uap air

Senyawa NO dan NO2 tidak beracun terhadap manusia, tetapi tergolong pencemar udara karena ….

A. Menyebabkan terbentuk gas rumah kaca

B. Merusak lapisan ozon dengan cepat secara terus-menerus

C. Bereaksi dengan pencemar lain menimbulkan iritasi pada mata dan smog

D. Bereaksi dengan pencemar lain dan menimbulkan hujan asam

E. Bereaksi dengan oksigen di udara menyebabkan halilintar

Pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi dan gas alam) dapat menyebabkan masalah pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran udara. Seperti yang terjadi di kota-kota besar dan padat penduduk. Pencemaran udara merupakan imbas negatif dari perkembangan zaman, kehadiran pabrik-pabrik industri skala besar dan juga kendaraan bermotor mengeluarkan gas emisi yang umuya tidak ramah lingkungan. Ini tentu hal yang tidak mengenakan, pencemaran udara bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, menggangu kesehatan manusia, merusak keindahan alam, membuat hidup menjadi tidak nyaman.

Berdasarkan wacana tersebut, gagasan yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran polusi udara oleh seorang pelajar adalah … .

A. Menggunakan energi listrik secara berlebihan seperti sering mencharge gadget, menyalakan lampu pada siang hari di sekolah.

B. Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar sekolah dan tidak membiarkan sampah berserakan.

C. Mengurangi jalur hijau berupa penanaman pohon-pohon di halaman sekolah agar CO2 dapat terserap kembali melalui daur oksigen dan fotosintesis.

D. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor seperti menggunakan sepeda ontel, berjalan kaki, menggunakan kendaraan umum saat berangkat dan pulang sekolah

E. Menggunakan botol minuman atau tempat makan yang terbuat dari plastik yang dibawa dari rumah sehingga tidak terbuang.

Emisi hasil dari pembakaran bahan bakar fosil yang merupakan polutan dan merusak bangunan dan hutan adalah ….

A. Asam sulfat

B. Sulfur Dioksida

C. Foam Plastik

D, Karbon dioksida

E. Karbon Monoksida

Nah cukup sekian penjelasan tentang Dampak Pembakaran Bahan Bakar terhadap Lingkungan. Untuk lebih memahami materi tersebut, silahkan kerjakan latihan soal di atas ya. Sampai bertemu di postingan selanjutnya.

Yuk uji kemampuanmu hanya di Event dan Olimpiade Nasional dari www.beelajar.com
Dapatkan berbagai PROMO, Voucher, dan Beasiswa menarik loh.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *